
Cinta Pertama Menggoreskan Luka yang Dalam di hatiku. Menyisakan malam-malam penuh derai air mata, mengingatkanku selalu kepadamu, pada cinta pertama kita. Jika saat itu aku punya keberanian, cinta kita pasti tak akan berakhir seperti ini. Jika saat itu kamu gigih, kisah kita pasti tak akan menjadi begini.
Dulu kamu pernah mencintaiku,
atau mungkin itu hanya bohong belaka. Kita sering tak mengerti apakah
yang dinamakan cinta. Dulu aku selalu berpikir cinta bisa melampaui
segalanya. Saat itu aku tak tahu bahwa ternyata ada kekuatan lain yang
disebut takdir. Kita tak bisa melakukan apa pun untuk mengubahnya dan
hanya bisa menerimanya hati yang terasa sakit.
Kini secara tak sengaja aku menjumpai kamu melalui FB, kamu sudah berubah dari sosok yang lama ku kenal dulu, walaupun kita tak seakrab dulu lagi tapi sepertinya kamu datang membawa segumpal kenangan manis yang sampai saat ini belum bisa ku
lupakan. Kendati begitu, takdir pun juga tak akan bisa mengubah keadaan
yang terasa sulit ini. kenangan akan cinta pertama begitu membekas. Luka
karena cinta pertama sangat sulit diobati. Bahkan ketika luka ini
sembuh, bekasnya akan tetap ada di hati. Setiap perkataan, sikap,
permintaan, apa saja darimu mengendap dalam otakku dan kembali kapan
saja saat dekat denganmu.
Cinta pertama
tidak seperti cinta-cinta yang lain, yang datang dan pergi begitu saja.
Aku hanya bisa berpesan, Cintailah dan sayangilah orang yang
mencintaimu, jangan buat dia bersedih, karena masih banyak orang yang
belum mendapatkan anugerah seperti itu. Mungkin aku pernah merasa
menyesal terlalu cinta pada seseorang dan pada saat yang salah, tapi
setelah aku mengerti, aku tidak akan menyesal karena setiap kegagalan
selalu membawa pelajaran baru. Cinta pertama tak akan terlupakan.